A. MODEL
TEORI
1. Perkembangan
Sistem Model Betty Neuman
Model system
dari Betty Neuman berkembang berdasarkan pada teori system yang merefleksikan
sifat dari organism hidup sebagai system yang terbuka. Melalui model ini ,
neuman menghasilkan pengetahuan yang disadur dari berbagai disiplin dan
memasukkan pandangan filosofinya serta keahlian keperawatan klinis yang
dimilikinya terutama dalam bidang keperawatan jiwa. (Raile Alligood Martha, 2017)
Model teori
Neuman mempunyai beberapa kesamaan dalam teori Gestalt diaman teori tersebut
mempertahankan bahwa cara homeostatic adalah suatu cara yang mana tubuh
mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan yang dapat
mengubah kondisi sehat ataupun sakit. Teori Neuman juga menerapkan ide dari
teori system umum tentang sifat dasar kehidupan system terbuka yang merupakan
gabungan semua element yang berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita
yang kompleks. Neuman juga memilih konsep G. Kaplan tentang tingkatan tindakan
pemecahan. (Ardi Putri Astuti, 2016)
Neuman
menggunakan teori Selye yang mendefenisikan stress sebgai suatu respon yang
tidak spesifik dari tubuh terhadap sustu kebutuhan yang muncul pada saat
tertentu. stress dapat meningkatkan kebutuhan untuk melakukan penyesuaian
kembali (readjustment). Kebutuhan ini
tidak spesifik yang mana membutuhkan adaptasi terhadap suatu masalah terlepas
dari sifat dari permasalahan tersebut. Oleh karena itu esensi dari stress
merupakan kebutuhan yang tidak spesifik untuk terjadinya suatu aktifitas
tertentu. stressor adalah stimulus yang menyebabkan tekanan yang menghasilkan
stress baik yang bersifat positif atau negative.
Model system
Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang manusia sebagai makhluk
holistic (memandang manusia secara keseluruhan meliputi aspek fisiologis,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara
dinamis seiring dengan adanya respon sitem terhadap stressor baik dari
lingkungan internal maupun eksternal. Komponen utama dari model Neuman adalah
adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien dipandang sebagai suatu system
terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan feedback sebagai suatu
bentuk organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif system ini maka
klien dapat meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas yang dapat
diterapkan diberbagai disiplin ilmu. (Arifuddin dan Burhanudin Basri, 2015)
2. Konsep
Utama dan Defenisi Teori Model Betty Neuman
Betty Neuman
menggambarkan bahwa “ sitem model Neuman adalah pandangan terhadap suatu system
terbuka yang unik ketika system ini menggunakan suatu kesatuan pendekatan
terhadap berbagai hal. Suatu system bekerja dengan ruang lingkup klien,
kelompok, atau bahakan sejumlah kelompok yang merupakan isu social yang
berkembang pada saat itu. Suatu system klien yang melibatkan proses interaksi
dengan lingkungannya merupakan ruang lingkup keperawaatan” (Raile Alligood Martha, 2017)
Menurut Ardi Putri Astuti (2016)
menjelaskan bahwa konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah konsep “ Health care system” yaitu model konsep
yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan
penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau
normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Selain itu
Neuman juga mendefenisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep
holistic dan pendekatan system terbuka.
Dalam buku Raile Alligood Martha (2017)
menjelaskan bahwa Betty Neuman menampilkan aspek-aspek model sistemnya dalam
sebuah diagram lingkaran konsetris, seperti yang yang terlihat pada skema model
system Neuman berikut :
Skema
model system Neuman (Aligood, Martha R.
2014)
Menurut
Arifuddin dan Burhanudin Basri (2015)
dijelaskan bahwa dalam teorinya Betty Neuman, yang termasuk dalam konsep mayor
adalah :
1. Manusia
Manusia dipandang sebagai system
terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan baik internal maupun eksternal.
Manusia selalu berubah menuju keadaan yang dinamis stabilitas system kearah
penyakit dari berbagai derajat.
2. Lingkungan
Lingkungan adalah arena penting yang
erat hubungannya dengan system dan fungsinya. Lingkungan dapat dilihat sebagai
factor-faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh system.
a. Lingkungan
internal
Lingkungan internal berasal dari
klien. Semua kekuatan dan pengaruh interaktif yang hanya didalam batas-batas
system klien membentuk lingkungan ini.
b. Lingkungan
eksternal
Lingkungan eksternal berasal dari
luar system klien
3. Kesehatan
Kesehatan diartikan sebagai kondisi
atau tingkat stabilitas system dan dipandang sebagai satu kesatuan dari
kesehatan untuk penyakit. Ketika kebutuhan system terpenuhi terpenuhi, maka
kesehatan yang optimal akan tercapai. Sebaliknya ketika kebutuhan tidak
terpenuhi (merasa tidak puas) maka kemungkinan munculnya penyakit. Dan ketika
energy yang diperlukan untuk mendukung kehidupan tidak tersedia, maka akan
terjadi kematian.
4. Keperawatan
Focus utama keperawatan adalah
untuk mennetukan tindakan yang tepat dalam situasi stress terkait dengan
kemungkinan reaksi dari klien atau system dari stressor. Intervensi keperawatan
ditujukan untuk membentu system beradaptasi atau menyesuaikan diri, memulihkan
dan mempertahankan tingkat stabilitas diantara variable system dan stress
lingkungan dengan focus pada konservasi energy.
5. Sistem
Terbuka
Sebuah system dimaan ada aliran
kontinyu input dan proses, output dan umpan balik. Ini merupakan sitem yang
kompleks dimana semua elemen turut berinteraksi.
6. Struktur
Dasar dan Sumber Daya Energi
Struktur dasar atau inti utama
adalah factor-faktor dasar untuk bertahan hidup. Factor-faktor ini meliputi
variable system, genetic, kekuatan dan kelemahan system.
7. Variable
Klien
Neuman memandang klien dan individu
secara holistic dan mempertimbangkan variable secara simultan dan komprehensif.
Variable klien menurut neuman meliputi :
a. Variabel
fisiologis : struktur dan fungsi tubuh
b. Variabel
psikologis : proses mental dan hubungan
c. Variable
social budaya : fungsi system yang berhubungan dengan harapan social dan budaya
d. Variable
perkembangan : proses yang terkait dengan perkembnagan usia
e. Variable
spiritual : pengaruh keyakinan spiritual
8. Garis
Pertahanan Fleksibel
Garis perahanan fleksibel merupakan
garis putus-putus yang mengelilingi dan melindungi garis pertahanan normal
terhadap invasi oleh stress
9. Garis
Pertahanan Normal
Garis yang menunjukan tingkat
adaptasi kesehatan klien yang bergerak dari waktu ke waktu. Garis ini dianggap
sebagai standar untuk menuntukan adanya penyimpangan kesehatan.
10. Garis
Resistensi
Garis resistensi merupakan factor
perlindungan yang diaktifkan bila stress telah menembus garis pertahanan normal
yang menyebabkan reaksi simptomatologi.
Selain konsep
mayor yang telah dijelaskan diatas Neuman juga menjelaskan tentang subkonsep
yang terdiri dari :
1. Stressor
Stressor adalah fenomena yang
mungkin menembus sebuah garis fleksibel dan garis pertahanan normal yang
menghasilkan sesuatu yang negative maupun positif. Stressor terdiri dari :
a. Stressor
intrapersonal : Stressor yang terjadi dalam diri klien (lingkungan internal)
b. Stressor
interpersonal : stressor dari luar klien
c. Tressor
ekstrapersonal : stressor dari luar klien dengan jarak yang lebih besar dari
intrapersonal. Contohnya kebijakan sosial
2. Stabilitas
Sebuah keadaan keseimbangan atau
harmoni yang membutuhkan pertukaran energy yang sesuai dengan stress yang
dihadapi dan sebagai upaya untuk memepertahankan, mencapai tingkat kesehatan
yang optimal, sehingga dapat menjaga integritas system.
3. Tingkat
Reaksi
Tingkat reaksi adalah jumlah
ketidakstabilan system akibat invasi dari garis pertahanan normal
4. Input/Output
Input/output merupakan materi,
energy, dan informasi yang diperoleh antara klien dan lingkungan yang memasuki
dan meninggalkan system dalam setiap waktu.
5. Rekonstitusi
Rekonstitusi adalah kembalinya
pemeliharaan stabilitas system, pengobatan reaksi stressor, yang menghasilkan
tingkat yang lebih tinggi /rendah dari kesehatan.
6. Pencegahan
sebagai intervensi
Pencegahan merupakan bentuk yang
menentukan intervensi yang disepakati oleh klien dan perawat yang meliputi :
a. Pencegahan
primer
Pencegahan primer dilakukan sebelum
system berinteraksi terhadap stressor, yang mencakup promosi kesehatan dan
pemeliharaan kesehatan.
b. Pencegahan
sekunder
Pencegahan sekunder terjadi setelah
system bereaksi terhadap stressor yang ditandai dengan adanya gejala yang
muncul pada klien.
c. Pencegahan
tersier
Pencegahan tersier terjadi setelah
klien telah diobati. Tujuannya adalah mempertahankan kesehatan atau melindungi
system pemulihan klien dengan mendukung kekuatan yang ada pada klien dan terus
mempertahankan energy.
DAFTAR PUSTAKA
Ardi Putri Astuti. (2016). Trend dan Issu
Keperawatan. Jakarta.
Arifuddin dan Burhanudin Basri. (2015). Teori Ilmu
Keperawatan Para Ahli “ Teori dan Aplikasi” (Nursing Theorists and Their Work).
Jakarta.
Raile Alligood Martha. (2017). Pakar Teori Keperawatan dan
Karya Mereka. Jakarta.
0 comments:
Post a Comment