Friday, April 17, 2020

MODEL TEORI KEPERAWATAN BETTY NEUMAN


             A.    MODEL TEORI
1.      Perkembangan Sistem Model Betty Neuman
Model system dari Betty Neuman berkembang berdasarkan pada teori system yang merefleksikan sifat dari organism hidup sebagai system yang terbuka. Melalui model ini , neuman menghasilkan pengetahuan yang disadur dari berbagai disiplin dan memasukkan pandangan filosofinya serta keahlian keperawatan klinis yang dimilikinya terutama dalam bidang keperawatan jiwa. (Raile Alligood Martha, 2017)
Model teori Neuman mempunyai beberapa kesamaan dalam teori Gestalt diaman teori tersebut mempertahankan bahwa cara homeostatic adalah suatu cara yang mana tubuh mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan yang dapat mengubah kondisi sehat ataupun sakit. Teori Neuman juga menerapkan ide dari teori system umum tentang sifat dasar kehidupan system terbuka yang merupakan gabungan semua element yang berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga memilih konsep G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan. (Ardi Putri Astuti, 2016)
Neuman menggunakan teori Selye yang mendefenisikan stress sebgai suatu respon yang tidak spesifik dari tubuh terhadap sustu kebutuhan yang muncul pada saat tertentu. stress dapat meningkatkan kebutuhan untuk melakukan penyesuaian kembali (readjustment). Kebutuhan ini tidak spesifik yang mana membutuhkan adaptasi terhadap suatu masalah terlepas dari sifat dari permasalahan tersebut. Oleh karena itu esensi dari stress merupakan kebutuhan yang tidak spesifik untuk terjadinya suatu aktifitas tertentu. stressor adalah stimulus yang menyebabkan tekanan yang menghasilkan stress baik yang bersifat positif atau negative.
Model system Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang manusia sebagai makhluk holistic (memandang manusia secara keseluruhan meliputi aspek fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon sitem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal. Komponen utama dari model Neuman adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien dipandang sebagai suatu system terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan feedback sebagai suatu bentuk organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif system ini maka klien dapat meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas yang dapat diterapkan diberbagai disiplin ilmu. (Arifuddin dan Burhanudin Basri, 2015)

2.      Konsep Utama dan Defenisi Teori Model Betty Neuman
Betty Neuman menggambarkan bahwa “ sitem model Neuman adalah pandangan terhadap suatu system terbuka yang unik ketika system ini menggunakan suatu kesatuan pendekatan terhadap berbagai hal. Suatu system bekerja dengan ruang lingkup klien, kelompok, atau bahakan sejumlah kelompok yang merupakan isu social yang berkembang pada saat itu. Suatu system klien yang melibatkan proses interaksi dengan lingkungannya merupakan ruang lingkup keperawaatan” (Raile Alligood Martha, 2017)
Menurut  Ardi Putri Astuti (2016) menjelaskan bahwa konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah konsep “ Health care system” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Selain itu Neuman juga mendefenisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistic dan pendekatan system terbuka. 
Dalam buku Raile Alligood Martha (2017) menjelaskan bahwa Betty Neuman menampilkan aspek-aspek model sistemnya dalam sebuah diagram lingkaran konsetris, seperti yang yang terlihat pada skema model system Neuman berikut :
                  Skema model system Neuman (Aligood, Martha R. 2014)
      Menurut   Arifuddin dan Burhanudin Basri (2015) dijelaskan bahwa dalam teorinya Betty Neuman, yang termasuk dalam konsep mayor adalah :
1.      Manusia
Manusia dipandang sebagai system terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan baik internal maupun eksternal. Manusia selalu berubah menuju keadaan yang dinamis stabilitas system kearah penyakit dari berbagai derajat.
2.      Lingkungan
Lingkungan adalah arena penting yang erat hubungannya dengan system dan fungsinya. Lingkungan dapat dilihat sebagai factor-faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh system.
a.       Lingkungan internal
Lingkungan internal berasal dari klien. Semua kekuatan dan pengaruh interaktif yang hanya didalam batas-batas system klien membentuk lingkungan ini.
b.      Lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal berasal dari luar system klien
3.      Kesehatan
Kesehatan diartikan sebagai kondisi atau tingkat stabilitas system dan dipandang sebagai satu kesatuan dari kesehatan untuk penyakit. Ketika kebutuhan system terpenuhi terpenuhi, maka kesehatan yang optimal akan tercapai. Sebaliknya ketika kebutuhan tidak terpenuhi (merasa tidak puas) maka kemungkinan munculnya penyakit. Dan ketika energy yang diperlukan untuk mendukung kehidupan tidak tersedia, maka akan terjadi kematian.
4.      Keperawatan
Focus utama keperawatan adalah untuk mennetukan tindakan yang tepat dalam situasi stress terkait dengan kemungkinan reaksi dari klien atau system dari stressor. Intervensi keperawatan ditujukan untuk membentu system beradaptasi atau menyesuaikan diri, memulihkan dan mempertahankan tingkat stabilitas diantara variable system dan stress lingkungan dengan focus pada konservasi energy.
5.      Sistem Terbuka
Sebuah system dimaan ada aliran kontinyu input dan proses, output dan umpan balik. Ini merupakan sitem yang kompleks dimana semua elemen turut berinteraksi.
6.      Struktur Dasar dan Sumber Daya Energi
Struktur dasar atau inti utama adalah factor-faktor dasar untuk bertahan hidup. Factor-faktor ini meliputi variable system, genetic, kekuatan dan kelemahan system.
7.      Variable Klien
Neuman memandang klien dan individu secara holistic dan mempertimbangkan variable secara simultan dan komprehensif. Variable klien menurut neuman meliputi :
a.       Variabel fisiologis : struktur dan fungsi tubuh
b.      Variabel psikologis : proses mental dan hubungan
c.       Variable social budaya : fungsi system yang berhubungan dengan harapan social dan budaya
d.      Variable perkembangan : proses yang terkait dengan perkembnagan usia
e.       Variable spiritual : pengaruh keyakinan spiritual
8.      Garis Pertahanan Fleksibel
Garis perahanan fleksibel merupakan garis putus-putus yang mengelilingi dan melindungi garis pertahanan normal terhadap invasi oleh stress
9.      Garis Pertahanan Normal
Garis yang menunjukan tingkat adaptasi kesehatan klien yang bergerak dari waktu ke waktu. Garis ini dianggap sebagai standar untuk menuntukan adanya penyimpangan kesehatan.
10.  Garis Resistensi
Garis resistensi merupakan factor perlindungan yang diaktifkan bila stress telah menembus garis pertahanan normal yang menyebabkan reaksi simptomatologi.
Selain konsep mayor yang telah dijelaskan diatas Neuman juga menjelaskan tentang subkonsep yang terdiri dari :
1.    Stressor
Stressor adalah fenomena yang mungkin menembus sebuah garis fleksibel dan garis pertahanan normal yang menghasilkan sesuatu yang negative maupun positif. Stressor terdiri dari :
a.       Stressor intrapersonal : Stressor yang terjadi dalam diri klien (lingkungan internal)
b.      Stressor interpersonal : stressor dari luar klien
c.       Tressor ekstrapersonal : stressor dari luar klien dengan jarak yang lebih besar dari intrapersonal. Contohnya kebijakan sosial
2.    Stabilitas
Sebuah keadaan keseimbangan atau harmoni yang membutuhkan pertukaran energy yang sesuai dengan stress yang dihadapi dan sebagai upaya untuk memepertahankan, mencapai tingkat kesehatan yang optimal, sehingga dapat menjaga integritas system.
3.    Tingkat Reaksi
Tingkat reaksi adalah jumlah ketidakstabilan system akibat invasi dari garis pertahanan normal
4.    Input/Output
Input/output merupakan materi, energy, dan informasi yang diperoleh antara klien dan lingkungan yang memasuki dan meninggalkan system dalam setiap waktu.
5.    Rekonstitusi
Rekonstitusi adalah kembalinya pemeliharaan stabilitas system, pengobatan reaksi stressor, yang menghasilkan tingkat yang lebih tinggi /rendah dari kesehatan.
6.    Pencegahan sebagai intervensi
Pencegahan merupakan bentuk yang menentukan intervensi yang disepakati oleh klien dan perawat yang meliputi :
a.       Pencegahan primer
Pencegahan primer dilakukan sebelum system berinteraksi terhadap stressor, yang mencakup promosi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan.
b.      Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder terjadi setelah system bereaksi terhadap stressor yang ditandai dengan adanya gejala yang muncul pada klien.
c.       Pencegahan tersier
Pencegahan tersier terjadi setelah klien telah diobati. Tujuannya adalah mempertahankan kesehatan atau melindungi system pemulihan klien dengan mendukung kekuatan yang ada pada klien dan terus mempertahankan energy.


DAFTAR PUSTAKA

Ardi Putri Astuti. (2016). Trend dan Issu Keperawatan. Jakarta.
Arifuddin dan Burhanudin Basri. (2015). Teori Ilmu Keperawatan Para Ahli “ Teori dan Aplikasi” (Nursing Theorists and Their Work). Jakarta.
Raile Alligood Martha. (2017). Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka. Jakarta.


Location: Madjene, Labuang, Banggae Tim., Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Indonesia

0 comments:

Post a Comment