Sunday, April 19, 2020

RANCANGAN APLIKASI TEORI VIRGINIA HENDERSON

TINJAUAN TEORI
A.   Teori Virginia Henderson
Asumsi utama dari teori Virginia Henderson adalah Perawat merawat pasien sampai pasien dapat merawat dirinya sendiri. Pasien menginginkan sekali untuk kembali kepada kondisi sehat, tetapi asumsi ini tidak dapat dinyatakan secara eksplisit. Perawat berkeinginan untuk melayani dan perawat akan menugaskan dirinya kepada pasien siang dan malam. Teori Henderson dan 4 (empat) konsep utamanya adalah:
1.             Individual.
a.      Mempunyai kebutuhan dasar komponen kesehatan.
b.     Membutuhkan bantuan untuk mencapai kesehatan dan independen atau kematian yang damai.
c.      Meyakini komponen biologis, psikologis, sosiologis dan spiritual. 
d.     Teori Henderson memperlihatkan pasien sebagai penjumlahan dari berbagai bagian dengan kebutuhan biopsikososial, klien ataupun consumer
2.             Lingkungan.
a.      Tatanan tempat individu belajar pola unik dari kehidupan
b.     Semua kondisi eksternal dan factor yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangannya.
c.      Sangat individual dalam kaitannya dengan keluarga
d.     Sangat minimal mendiskusikan dampaknya di komunitas kepada individu dan keluarga
e.      Mendukung tugas-tugas pribadi dan perkumpulan masyarakat menginginkan serta mengharapkan perawat untuk melakukan tindakan untuk individu yang tidak mampu berfungsi secara independen, pada gilirannya perawat juga mengharapkan masyarakat dapat berkontribusi kepada pendidikan keperawatan.
f.       Asuhan keperawatan dasar mempersiapkan kondisi dimana klien dapat melakukan 14 kegiatan pemenuhan kebutuhan dasar manusia tanpa dibantu.
3.             Kesehatan.
a.         Definisi kesehataan berdasarkan kemampuan individu  untuk berfungsi independen sebagai yang diuraikan dalam 14 komponen kebutuhan dasar manusia.
b.         Perawat menekankan pad promosi kesehatan dan pencegahan serta pengobatan penyakit.
c.         Kesehatan yang baik adalah tantangan. Dipengaruhi oleh usia, latar belakang budaya dan kapasitas intelektual, keseimbangan emosi.
4.             Keperawatan
a.         Membantu individu yang kurang mampu, kurang mau dan kurang tahu, sampai dan mengetahui untuk mampu dan puas dengan terpenuhinya satu atau lebih dari 14 kebutuhan dasarnya.
b.         Membantu dan mendukung individu dalam kegiatan sehari-harinya dan mencapai tingkat independen
c.         Perawat melayani untuk membuat pasien “ lengkap” (complete),  “menyeluruh” (whole) atau “independen” (independent).
d.        Perawat diharapkan untuk melaksanakan rencana pengobatan dari medis adalah hasil dari kreativitas perawat dalam merencanakan asuhan keperawatan
e.         Perawat seharusnya berpraktik secara legal, independen dan mampu membuat keputusan yang mandiri sejauh tidak membuat diagnosis, meresepkan obat untuk mengobati penyakit atau membuat prognosis, karena ini adalah fungsi dokter.
f.          Perawat seharusnya memiliki pengetahuan untuk praktik secara individu  dan harus mampu menjadi penyelesai masalah secara ilmiah.
g.         Peran perawat adalah berada dalam diri pasien dan memberikan suplemen untuk meningkatkan kekuatan atau pengetahuan sesuai dengan kebutuhannya.
h.         Perawat mempunyai tanggung jawab untuk mengkaji kebutuhan individu setiap pasien, membantu individu memenuhi kebutuhan kesehatannya dan menyiapkan lingkungan bagi individu utuk melaksanakan kegiatannya tanpa dibantu.
14 (empat belas ) komponen keperawatan yang dibuat Henderson adalah:
1. Bernafas secara normal
2. Tercukupinya kebutuhan makan dan minum
3. Mengurangi zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh
4. Mengubah dan memelihara bentuk tubuh yang diinginkan
5. Tercukupinya kebutuhan tidur dan istirahat
6. Memilih pakaian yang tepat/sesuai
7. Menjaga suhu tubuh dalam rentang yang normal dengan menyesuaikan pakaian dan
    memodifikasi terhadap kondisi lingkungan
8. Menjaga kebersihan tubuh dan kerapihan
9. Menghindari bahaya terhadap kondisi lingkungan dan menghindari jatuhnya korban lain
10.Berkomunikasi dengan orang lain untuk menyalurkan emosi, kebutuhan, ketakutan, dan
     berpendapat
11.Beribadah sesuai dengan satu kepercayaan
12.Bekerja dengan semangat untuk mencapai keberhasilan
13.Berperan atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14.Belajar menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia untuk menemukan atau
     memuaskan rasa ingin tahu yang akan membantu meningkatkan kondisi kesehatan.

Model Substitusi , Suplementasi dan Komplementasi Henderson
1.   Hubungan Perawat dengan Pasien

Ada tiga tingkat hubungan antara perawat dengan pasien yang diindetifikasioleh Henderson dari hubungan ketergantungan sampai ketidaktergantungan.
Hubungan tersebut meliputi:

a.       Perawat sebagai pengganti pasien (substitute)

   Pada saat sakit perawat menggantikan kebutuhan pasien yang diakibatkan oleh karena  kehilangan kekuatan fisik, ketidakmauan dan kurangnya pengetahuan. Henderson mengungkapkan hal ini statmennya bahwa "Perawat, kesadaran bagi ketidaksadaran, kehidupan dari kematian, tangan dari orang yang teramputasi, mata bagi orang buta, pemberi kehangatan bagi bayi, juru bicara bagi orang bisu, dan sebagainya."

b.      Perawat sebagai pembantu pasien (supplementary)

    Selama kondisi tidak sadar, perawat membantu pasien menemukan kemandiriannya. Henderson mengatakan "Kemandirian adalah suatu hal yang relative, tidak satupun kita tidak bergantung pada orang lain, tetapi kita mencoba memberi kemandirian dalam kesehatan, bukan ketergantungan dalam kesakitan".

c.       Perawat sebagai teman pasien/ bekerja dengan pasien (complementary)

   Sebagai partner, pasien dan perawat bersama-sama memformulasikan rencana keperawatan kebutuhan dasar yang didiagnosis. Juga dimodifikasi sesuai kondisi, usia, temperamen, emosi, status sosial, kebudayaan, dan kapasitas intelektual pasien.
    Perawat juga harus dapat mengatur lingkungan sekitar bila diperlukan. Henderson percaya "Perawat yang tahu reaksi fisiologis dan patologis dari perubahan temperature, pencahayaan, tekanan gas, bau, kebisingan, bau zat kimia, dan organisme akan mengorganisasikan lingkungan dan memaksimalkan fungsi fasilitas yang ada,"
    Perawat dan pasien harus selalu bekerja sama untuk mencapai tujuan, baik dalam mencapai kemandirian atau kematian yang tenang. Salah satu tujuan perawat adalah menjaga aktifitas sehari-hari pasien senormal mungkin. Peningkatan status kesehatan adalah tujuan penting dari perawatan. Menurut Henderson, lebih penting membantu seseorang bagaimana menjadi sehat daripada mengobati ketika sakit.

2.  Hubungan perawat dengan dokter

Henderson menyatakan bahwa perawat mempunyai fungsi yang unik, berbeda dengan dokter, dimana keperawatan, diatur oleh perawat dan pasien bersama-sama saling mendukung dengan rencana atau program therapy dokter.

3.   Perawat sebagai anggota Team Kesehatan

Perawat bekerja saling bergantung pada tenaga kesehatan yang lain. Perawat dan tenaga kesehatan lain membantu menjalankan seluruh program perawatan pasien. Henderson mengingatkan bahwa diantara team kesehatan mempunyai sumbangsih yang sama dalam perawatan pasien. Tak ada yang lebih besar, masing-masing mempunyai fungsi unik sendiri- sendiri.

Proses Keperawatan Teori Virginia Henderson
Langkah – langkah Proses Keperawatan dan konsep yang terkandung setiap langkah proses keperawatan menurut Virginia Henderson
Proses keperawatan
konsep yang terkandung
Pengkajian keperawatan
Mengetahui kebutuhan dasar manusia berdasar 14 unsur dasar keperawatan:
Analisa :
Membandingkan data dengan pengetahuan tentang kesehatan dan penyakit
Diagnosa keperawatan
Mengidentifikasi kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhannya tanpa bantuan dengan mempertimbangkan kekuatan, kemauan dan pengetahuan yang dimiliki
Rencana keperawatan
Mendokumentasikan cara perawat melayani individu baik sehat maupun sakit
Implementasi keperawatan
Melayani individu sakit maupun sehat dalam beraktifitas dalam menjaga kesehatan, penyembuhan dari sakit, maupun mengantarkan kematian yang tenang.
Implementasi berdasarkan prinsip psikologi, umur, latar belakang budaya dan kemampuan fisik dan mental. Melaksanakan pengobatan sesuai petunjuk dokter.
Evaluasi keperawatan
Menggunakan defenisi keperawatan yang dapat diterima dan aturan hukum yang berhubungan dengan keperawatan. Mutu keperawatan lebih dipengaruhi oleh persiapan dan kemampuan dasar perawat daripada lama waktu perawatan. Hasil yang baik didasarkan pada kecepatan maupun tingkat kemampuan pasien beraktifitas kembali secara mandiri dalam kehidupan sehari-hari.

B.    Rancangan Aplikasi model konseptual
1. Pengkajian Keperawatan
Terdapat suatu masalah dalam proses perawatan. Penilaian nyata terhadap proses perawatan tergantung pada pemahaman seseorang, interpretasi, perpaduan, dan penggunaannya. Walaupun definisi dan penjelasan Henderson mengenai keperawatan tidak secara langsung sesuai dengan langkah - langkah dalam proses perawatan, tetapi terdapat hubungan antara kedua hal tersebut. Menurut Henderson, perawat harus memiliki pengetahuan mengenai apa yang disebut normal dalam kesehatan dan adanya penyakit. Berdasarkan pengetahuan ilmiah ini, perawat dapat mengambil kesimpulan dari data-data yang ada. Henderson menyatakan, bahwa, keperawatan dibutuhkan oleh individu yang dipengaruhi oleh usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional,dan kapasitas fisik, serta intelektualnya. Semua ini akan dipertimbangkan dalam mengevaluasi hasil perawatan yang dibutuhkan oleh pasien. Pengkajian keperawatan Pengkajian kebutuhan manusia didasarkan pada 14 komponen dasar keperawatan
2. Diagnosa Keperawatan
Analisa data didasarkan pada faktor-faktor di atas, kemudian hasil analisa tersebut dipergunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan.Henderson tidak secara spesifik membahas mengenai diagnosa keperawatan ini, Diagnosa Keperawatan berhubungan dengan Bagaimana mengidentifikasi kemampuan individu untuk menentukan kebutuhannya dengan atau tanpa bantuan yang turut memperhitungkan kemampuan, keinginan, dan pengetahuan. Berdasarkan pada data - data yang tersedia, dan analisa terhadap data tersebut, perawat dapat mengidentifikasi secara aktual berbagai masalah, seperti pernafasan yang tidak normal. Sebagai tambahannya, juga masalah-masalah potensial lainnya dapat teridentifikasi.
3. Perencanaan Keperawatan
Setelah diagnosa keperawatan dibuat, maka selanjutnya perawat akan menyusun rencana perawatan. Berdasarkan rencana perawatan ini, Henderson menyatakan: dengan rencana perawatan ini, maka perawatan yang efektif dapat direncanakan lebih baik. Suatu rencana yang tertulis akan mendorong munculnya ide-ide tentang kebutuhan individu, kecuali jika terdapat aturan-aturan lain yang harus dilakukan oleh individu tersebut secara rutin.Tidak terlaksananya perencanaan dapat dipengaruhi oleh anggota keluarga lainnya.
Selanjutnya suatu rencana perawatan membutuhkan modifikasi secara berkesinambungan yang didasarkan pada kebutuhan individu. Henderson menyarankan penulisan rencana perawatan dapat diikuti dengan kebutuhan perawatan secara bertahap. Dia menekankan bahwa perawatan harus selalu disusun sesuai dengan kebutuhan individu, dan rencana terapi dari dokter.
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi sesuai dengan perencanaan keperawatan yang dibuat. Bagi Henderson, implementasi keperawatan harus tertuju pada bantuan terhadap kebutuhan pasien sesuai dengan kebutuhan 14 komponen tersebut di atas. Sebagai contoh: dalam membantu individu terhadap kebutuhan istirahat dan tidur, perawat akan mencoba untuk lebih mengetahui metoda-metoda dalam membujuk pasien untuk beristirahat dan tidur sebelum diberikan obat-obatan. Aspek implementasi penting lainnya dalam pembahasan Henderson adalah hubungan antara perawat dan pasien . Perawat harus menjadi pihak luar yang memahami kebutuhan pasien dan memberikan ukuran-ukuran bagi pemenuhan ukuran tersebut .
5. Evaluasi Keperawatan
Henderson mendasarkan evaluasi terhadap setiap perawat didasarkan pada kecepatan atau derajatnya dalam mendorong kegiatan pasien secara independent kembali seperti hari-hari normal .
Hal ini disebutkan dalam definisi dan fungsi yang unik dari perawat. Untuk tujuan evaluasi, perubahan pada level fungsi kebutuhan individu juga harus diamati dan diperhitungkan . Sebuah data perbandingan mengenai kemampuan fungsional individu dilakukan sebelum dan sesudah proses perawatan . Semua perubahan akan dicatat untuk dievaluasi 
Location: Madjene, Labuang, Banggae Tim., Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Indonesia

0 comments:

Post a Comment