Sunday, April 19, 2020

PENERAPAN TEORI VIRGINIA HANDERSON DALAM MENGATASI MASALAH KARDIOVASKULAR


PENGKAJIAN
DATA DEMOGRAFI
A.    Biodata
1.      Nama                                       : Ny. S
2.      Usia/ tanggal lahir                   : 27-09-1963/48 tahun
3.      Jenis kelamin                           : Perempuan
4.      Alamat                                    : Jl. Selat malaka 3 no.7, Bandar Lampung
5.      Suku bangsa                            : Batak
6.      Status pernikahan                    : Menikah
7.      Agama                                     : Nasrani
8.      Pekerjaan                                 : Ibu rumah tangga
9.      Diagnosa medis                       : Acute NSTEMI TIMI 4/7, CAD 3VD
10.  No. medical record                 : 2011-30-93-61
11.  Tanggal masuk                        : 08/05/2011 Pukul 06:19
12.  Tanggal pengkajian                 : 11/05/2011 Pukul 08.30 di Ruang CVCU

B.     Penanggung Jawab
1.      Nama                                       : Nn. L
2.      Usia                                         : 27 tahun
3.      Jenis Kelamin                          : Perempuan
4.      Pekerjaan                                 : PNS
5.      Hubungan dengan klien          : Anak Kandung



Pengkajian 14 komponen kebutuhan dasar manusia menurut Virginia Henderson
No
Komponen Pengkajian
Nursing History
Physical Examination
Diagnostic & Treatment
1
Bernapas normal
Klien mengatakan keluhan jantung dirasakan baru ±1 bulan yaitu kadang-kadang nyeri. Karena nyeri tiba-tiba muncul dan hilang tanpa pengobatan klien menganggap tidak ada masalah.
Klien mengatakan memiliki riwayat tekanan darah tinggi sejak ± 3 tahun yang lalu,
Klien mengatakan tidak memiliki alergi dan tidak pernah sakit paru-paru.
Terdapat luka operasi di mid sterna ± 15 cm, tidak ada penggunaan otot bantu nafas, ekspansi dada kurang maksimal. Apeks Paru: Sonor, Basal: dullnesSuara dasar vesikuler, RBH minimal di daerah basal paru kanan dan kiri, terdapat secret pada ETT.
Ictus cordis teraba di IC ke V LMCS BJ I-II murni, tidak ada mur-mur, tidak ada gallop
Klien tampak lemah, pucat.
Konjungtiva anemis
Akral dingin
CVP : 12 mmHg
TD: 100/64 mmHg, MAP: 82 mmHg
HR: 110 x/menit
T: 34,7 oC

Respirasi dibantu dengan ASV 100%, FiO2: 100%, CVP: 12 mmHg, PA: 24/4mmHg
Hasil AGD tanggal: 13/05/2011 Jam 05.30 
PH: 7,28
PCO2: 40 mmHg
HCO3:  18 mmol/l 
Ket: Asidosis metabolik belum terkompensasi
BE:  -3,7 mmol/L
SaO2: 98%

ECG tanggal 11/05/2011
Irama: regular; HR: 1500/18=83 x/menit; Gelombang P: l: 0,12 detik, t: 0,3 mv; PR interval: 0,16 mv; ST depresi di lead I, AVL, V3,V4,V5,V6; Q patologis di lead II,III, AVF; Axis: 100o (normo axis)
Kesan: Old infark inferior, Iskemik ekstensif anterior
Foto thorax  tanggal 7/05/2011
Cor: Tampak sedikit besar (pada posisi inspirasi kurang maksimal)
Sinuses dan diafragma normal
Pulmo: tidak tampak gambaran infiltrate/nodul/konsolidasi
CTR: 50%
Kesan:
Gambaran kardiomegali ringan DD/kurang inspirasi. Pulmo tampak dalam batas normal
Echo tanggal 11/05/2011
Dimensi ruang jantung: LA, LV normal. Hipokinetik mid&basal inferior dan septal
2
Makan minum dengan cukup
Selama dirumah sakit pola makan klien 3 kali sehari, klien mengatakan menghabiskan 1/3 sampai ½  porsi dari rumah sakit. Klien merasa mual jika makan terlalu banyak.

Abdomen datar, tidak ada jejas, tidak asites
Bising usus 7x/5 menit. Pada perkusi terdengar tympani. Tidak terdapat hepatomegali, tidak ada nyeri tekan.
BB: 50 Kg, TB: 152 cm, LILA : 23 cm
Infus:
- NaCl                        : 440 cc
- Dobutamin 200/50  : 41 cc
- RI 50/50                  : 22 cc
- Heparin 25.000/50  : 224 cc
Makan/Minum          
 - Makan    : 400 cc
-  Minum     : 1000 cc+
Total Intake                :2137 cc
Urine              : 950 cc
IWL                : 15 x 50=750
BAB: 2x@ 100: 200 cc +
Total Out Put: 1900 cc
Balance cairan : Pstf (+)237 cc
Program diit: Diit DJ DM 1800 kalory: protein 20% (90 gr) lemak 20% (40 gr), karbohidrat 60% (270 gr).
Bentuk: Saring. Pola: 3 x makan lengkap, 2 x selingan, 1 x susu pagi
Ekstra: susu malam 200 kal/150 cc (DM)
Pantangan: Telur, santan, gorengan dan makanan pedas.

3
Eliminasi
Sebelum hospitalisasi:
dalam 1 hari BAK + 7-8  kali
Kebiasaan BAB 1 hari sekali. Konsistensi lunak, bau khas
Saat hospitalisasi: klien terpasang folly catheter. Urin selama 24 jam: 2000 cc
Selama 3 hari di rumah sakit BAB lembek kadang-kadang cair, warna kuning, bau khas. Rata-tara BAB perhari 2-4 kali. Klien mengenakan pampers.

4
Bergerak dan olah raga untuk menjaga postur tubuh
Kegiatan sehari-hari adalah pekerjaan rumah tangga, tidak mengalami kesulitan bergerak, dan tidak menggunakan alat Bantu untuk beraktivitas
Pada saat pengkajian klien hanya berbaring di tempat tidur.
Pasien mengeluh nyeri pada daerah luka operasi (di dada dan di kedua kaki), skala nyeri 6, berkurang dengan istirahat, bertambah dengan di sentuh/digerakkan, nyeri senut-senut dan hilang timbul

terpasang drain di substernal dan intra pleura kiri.

5
Tidur dan istirahat
Klien mengatakan kebiasaan tidur sebelum di rumah sakit: siang 1 jam, malam 7 jam. Klien mengatakan tidak pernah terbangun pada malam hari karena merasa sesak maupun nyeri. Kebiasaan sebelum tidur adalah dengan menonton TV
Klien biasa tidur siang 3-4 jam tidur malam 6-7 jam,, klien mengatakan sesekali terbangun karena lemas dan nyeri dada. Kemudian minum air putih dan meminta obat pada perawat untuk mengatasi. Kebiasaan sebelum tidur adalah bernyanyi dalam hati


6
Memilih pakaian yang cocok
Klien berpakaian dibantu oleh perawat


7
Menjaga suhu tubuh tetap normal

Akral dingin


8
Menjaga tubuh bersih dan rapi
Mandi: dibantu perawat , 2 kali sehari.


9
Menghindari bahaya dan hal yang dapat menyakiti orang lain



10
Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan, ketakutan, dan opini



11
Beribadah sesuai dengan kepercayaannya
Klien mengatakan beragama nasrani, kegiatan peribadatan yang sering di ikuti adalah sembahyang setiap hari minggu berdasa di Gereja. Klien mengatakan setiap harinya tak lupa untuk berdoa, klien mengatakan sakit merupakan ujian dari Tuhan dan akan terus meminta kesembuhan dari Tuhan.



12
Bekerja dengan baik sehingga dapat melakukan pencapaian tertentu



13
Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
Klien mengatakan rekreasinya adalah dengan keluarga, bercanda dan nonton TV bersama.


14
Belajar menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu dan menggunakan fasilitas kesehatan.




NURSING DIAGNOSIS
SIGN/SYMPTOM
ETIOLOGI
PROBLEM
Terdapat luka operasi di mid sterna ± 15 cm, tidak ada penggunaan otot bantu nafas, ekspansi dada kurang maksimal.
Respirasi dibantu dengan ASV 100%, FiO2: 100%, CVP: 12 mmHg, PA: 24/4mmHg
terdapat secret pada ETT.

Ketidakmampuan mengeluarkan sekret
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Klien tampak lemah, pucat.
Konjungtiva anemis
Akral dingin
CVP : 12 mmHg
TD: 100/64 mmHg, MAP: 82 mmHg
HR: 110 x/menit
T: 34,7 oC
Penurunan kontraktilitas jantung
Penurunan cardiac output
Pasien mengeluh nyeri pada daerah luka operasi (di dada dan di kedua kaki), skala nyeri 6, berkurang dengan istirahat, bertambah dengan di sentuh/digerakkan, nyeri senut-senut dan hilang timbul

Gangguan intergritas jaringan : Luka post operasi
Nyeri
TD: 100/64 mmHg, MAP: 82 mmHg
HR: 110 x/menit
T: 34,7 oC
EKG; Q patologis di lead II,III, AVF; Axis: 100o (normo axis)
Kesan: Old infark inferior, Iskemik ekstensif anterior
Klien bed rest, Mandi: dibantu perawat , 2 kali sehari, Klien berpakaian dibantu oleh perawat, klien mengatakan lemah
Suplai oksigen dan kebutuhan tidak seimbang
Intoleransi aktivitas
Selama dirumah sakit pola makan klien 3 kali sehari, klien mengatakan menghabiskan 1/3 sampai ½  porsi dari rumah sakit. Klien merasa mual jika makan terlalu banyak. Bising usus 7x/5 menit. Pada perkusi terdengar tympani. Tidak terdapat hepatomegali, tidak ada nyeri tekan.
BB: 50 Kg, TB: 152 cm, LILA : 23 cm

Risiko gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh

NURSING CARE PLAN
NURSING DIAGNOSIS
OUTCOME
INTERVENTION
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan mengeluarkan secret

Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, jalan nafas pasien bersih dengan kriteria hasil:
-     Laju pernafasan (041004) tidak ada deviasi
-     Ritme pernafasan (041005) tidak ada deviasi
-     Kedalaman inspirasi (041011) tidak ada deviasi
-     Kemampuan membersihkan secret (041012) tidak ada deviasi
-     Akumulasi sputum (041020) tidak ada.

NIC: airway suctioning
·         Tentukan kebutuhan suction oral atau trakea
·         Auskultasi suara nafas sebelum dan setelah suction
·         Informasikan kllien dan keluarga tentang tindakan suction
·         Aspirasi nasofaring dengan syringe atau suction
·         Berikan sedative bila perlu
·         Gunakan perlindungan diri seperti sarung tangan, googles, masker jika diperlukan
·         Masukkan nasal airway untuk suction nasotrakeal
·         Hiperoksigenasi dengan 100% dengan menggunakan ventilator
·         Hiperinflasi antara 1 – 1,5 tidal volume dengan menggunakan ventilator mekanik jika perlu
·         Gunakan peralatan steril sekali pakai pada setiap tindakan suction trachea
·         Pilihn ukuran kateter suction sertengah kali ukuran diameter tracheostomy tube
·         Biarkan pasien terhubung dengan ventilator selama prosedur suction
·         Monitor status oksigen pasien, hemodinamik dan irama jantung sebelum, selama dan setelah suction
·         Suction orofaring setelah suction tracheal
·         Bersihkan area sekitar tracheal stoma setelah prosedur suction
·         Stop tracheal suction dan berikan oksigen jika pasien bradikardi
·         Catat jenis dan jumlah secret
·         Kirim secret untuk pemeriksaan kultur jika perlu
·         Ajarkan pasien dan keluarga cara membersihkan jalan nafas jika perlu.
Penurunan kardiak output berhubungan dengan penurunan kontraktilitas jantung

Setelah diberikan tindak-an keperawatan selama 1x24 jam, penurunan curah jantung tidak terjadi dengan kriteria hasil:
Pompa jantung efektif dengan indicator:
- TD sistolik dan diastolictidak ada deviasi dari rentang normal
- Urine output adekuat 0,5-1 cc/ kgBB/ jam
- Intake dan output dalam 24 jamsedikit deviasi dari rentang normal
-Ejection fraction moderate deviasi
-Kelelahan tidak ada
-Cyanosis tidak ada
NIC : Cardiac care
·         Evaluasi adanya nyeri dada
·         Cek pulsasi perifer, edema, capillary refill, suhu ekstremitas
·         Dokumentasikan adanya cardiac dysrhythmia.
·         Catat tanda dan gejala penurunan cardiac output
·         Monitor TTV secara teratur
·         Monitor cardiovascular status
·         Monitor status respirasi
·         Monitor abdomen akan adanya penurunan perfusi
·         Monitor balance cairan
·         Monitor nilai lab
·         Identifikasi adanya gangguan tekanan darah
·         Identifikasi adanya gangguan psikologis akibat kondisi fisik
·         Anjurkan pasien dan keluarga tentang pembatasan aktivitas
·         Atur waktu latihan dfan istirahat untuk mencegah fatig
·         Monitor pasien akan aktivitas intoleran
·         Monitor adanya dyspnea, tachypnea dan orthopnea
·         Tingkatkan penurunan stress
·         Bangun hubungan dukungan antara pasien dan keluarga
·         Informasikan pasien untuk melaporkan segera jika ada nyeri dada
·         Pemberian terapi sesuai kebijakan unit (antiaritmia, cardiovertion, atau defibrilasi)
·         Monitor respon pasien akan pemberian antiaritmia
Nyeri Akut berhubungan dengan gangguan integritas jaringan ; luka operasi

Setelah dilakukan tin-dakan keperawatan 1x24 jam nyeri pasien berkurang dengan krite-ria hasil:
1.  Tingkat nyeri ringan, dengan indicator:
-klien melaporkan nyeri ringan
-ekpresi wajah nyeri tidak ada
-nadi perifertidak ada deviasi
-RR tidak ada deviasi
-BP tidak ada deviasi
2.Kontrol nyeri klien mendomontrasikan secara konsisten
3.Efek nyeri yang mengganggu ringan
NIC: Paint management
·         Lakukan pengkajian komprehensif pada nyeri termasuk lokasi, karakteristik, durasi/onset, kualitas, frekuensi, dan factor pencetus
·         Observasi non verbal pasien akan ketidaknyamanan
·         Beri pasien perawatan mengurangi nyeri
·         Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk mengkaji pengalaman nyeri pasien
·         Kaji pengetahuan dan kepercayaan pasien terhadap nyeri
·         Berikan informasi tentang nyeri, penyebab, dan antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur
·         Control factor-faktor lingkungan yang dapat menyebabkan pasien tidak nyaman
·         Kurangi factor-faktor pencetus nyeri pada pasien
·         Ajarkan manajemen nyeri pada pasien
·         Dukung pasien untuk mengontrol nyerinya sendiri
·         Berikan pendkes tentang metode farmakologi untuk mengurangi nyeri
·         Pilih cara untuk mengurangi nyeri; farmakologi, non farmakologi.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Suplai oksigen dan kebutuhan tidak seimbang
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, pasien menunjukkan partisipasi aktif pada aktivitas yang diinginkan (pemenuhan kebutuhan perawatan diri/ADL) dengan kriteria hasil:
Toleran terhadap aktifi-tas dengan indicator:
-oksigen saturasi dengan aktifitas  tidak membahayakan
-ND saat aktifitas  tidak membahayakan
-RR saat aktifitas tidak membahayakan
-Mudah melakukan ADL sedikit compromised
-hasil ECG tidak membahayakan
NIC: Cardiac care : rehabilitasi
·         Monitor aktivitas toleransi pasien
·         Berikan jadual ambuilasi jika dapat ditoleransi
·         Dukung harapan yang realistis pada pasien dan keluarga
·         Berikan pendkes tentang modifikasi risiko jantung (merokok, diet, latihan)
·         Berikan pendkes tentang perawatan jika nyeri dada (terapi nitrogliserin sublingual)
·         Berikan pendkes tentang latihan : pemanasan, latihan dan pendinginan.
·         Berikan pendkes tentang pembatasan mengangkat/mendorong sesuatu
·         Berikan pendkes tentang perhatian khusus terhadap aktivitas
·         Berikan pendkes tentang perawatan luka (insisi sterna)
·         Berikan informasi tentang perawatan lanjutan
·         Berikan pendkes tentang pelayanan darurat yang dapat dicapai dengan segera
·         Koordinasikan pasien dengan ahli diet, pelayanan social, dan terapi fisik

Risiko gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, kebutuhan  nutrisi pasien terpenuhi dengan kriteria hasil:
-     Intake nutrient  tidak ada deviasi
-     Intake makanan tidak ada deviasi
-     Intake cairan tidak ada deviasi
-     Energy tidak ada deviasi
-     Rasio berat badan dan tinggi badan tidak ada deviasi
-     Hematokrit tidak ada deviasi
NIC; Nutrition management
·         Kaji adanya alergi makanan pada pasien’
·         Kaji makanan yang disukai pasien
·         Lakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk jumlah kalori, jenis makanan sesuai kebutuhan pasien
·         Dukung intake kalori sesuai dengan kebutuhan tubuh pasien
·         Dukung peningkatan intake protein, iron, dan vitamin C, jika mungkin
·         Tawarkan makanan ringan (buah, jus buah)
·         Berikan makanan yang lunak
·         Berikan diet tinggi serat untuk mencegah konstipasi
·         Berikan pendkes tenatng diet sebagai gaya hidup pasien
·         Monitor jumlah kalori dan jenis makanan
·         Timbang berat badan pasien secara berkala
·         Kaji kemampuan pasien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi

                     

Location: Madjene, Labuang, Banggae Tim., Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Indonesia

0 comments:

Post a Comment