PENGKAJIAN
DATA
DEMOGRAFI
A.
Biodata
1.
Nama : Ny. S
2.
Usia/ tanggal lahir : 27-09-1963/48 tahun
3.
Jenis kelamin : Perempuan
4.
Alamat : Jl. Selat
malaka 3 no.7, Bandar Lampung
5.
Suku bangsa : Batak
6.
Status pernikahan : Menikah
7.
Agama :
Nasrani
8.
Pekerjaan : Ibu rumah
tangga
9.
Diagnosa
medis : Acute NSTEMI
TIMI 4/7, CAD 3VD
10. No.
medical record :
2011-30-93-61
11. Tanggal
masuk : 08/05/2011
Pukul 06:19
12. Tanggal
pengkajian : 11/05/2011
Pukul 08.30 di Ruang CVCU
B.
Penanggung Jawab
1.
Nama : Nn. L
2.
Usia : 27 tahun
3.
Jenis Kelamin : Perempuan
4.
Pekerjaan : PNS
5.
Hubungan dengan klien : Anak Kandung
Pengkajian
14 komponen kebutuhan dasar manusia menurut Virginia Henderson
No
|
Komponen Pengkajian
|
Nursing History
|
Physical Examination
|
Diagnostic &
Treatment
|
1
|
Bernapas normal
|
Klien mengatakan keluhan
jantung dirasakan baru ±1 bulan yaitu kadang-kadang nyeri. Karena nyeri
tiba-tiba muncul dan hilang tanpa pengobatan klien menganggap tidak ada
masalah.
Klien mengatakan memiliki
riwayat tekanan darah tinggi sejak ± 3 tahun yang lalu,
Klien mengatakan tidak
memiliki alergi dan tidak pernah sakit paru-paru.
|
Terdapat luka
operasi di mid sterna ± 15 cm, tidak ada penggunaan otot bantu nafas,
ekspansi dada kurang maksimal. Apeks Paru: Sonor, Basal: dullnesSuara dasar
vesikuler, RBH minimal di daerah basal paru kanan dan kiri, terdapat secret
pada ETT.
Ictus cordis
teraba di IC ke V LMCS BJ I-II murni, tidak ada mur-mur, tidak ada gallop
Klien
tampak lemah, pucat.
Konjungtiva
anemis
Akral
dingin
CVP
: 12 mmHg
TD:
100/64 mmHg, MAP: 82 mmHg
HR:
110 x/menit
T: 34,7 oC
|
Respirasi dibantu dengan
ASV 100%, FiO2: 100%, CVP: 12 mmHg, PA: 24/4mmHg
Hasil AGD tanggal:
13/05/2011 Jam 05.30
PH: 7,28
PCO2: 40 mmHg
HCO3: 18 mmol/l
Ket: Asidosis metabolik
belum terkompensasi
BE: -3,7 mmol/L
SaO2: 98%
ECG tanggal 11/05/2011
Irama: regular; HR: 1500/18=83 x/menit; Gelombang P: l: 0,12 detik, t:
0,3 mv; PR interval: 0,16 mv; ST depresi di lead I, AVL, V3,V4,V5,V6; Q
patologis di lead II,III, AVF; Axis: 100o (normo axis)
Kesan: Old infark
inferior, Iskemik ekstensif anterior
Foto thorax tanggal 7/05/2011
Cor: Tampak sedikit besar
(pada posisi inspirasi kurang maksimal)
Sinuses dan diafragma
normal
Pulmo: tidak tampak
gambaran infiltrate/nodul/konsolidasi
CTR: 50%
Kesan:
Gambaran kardiomegali ringan
DD/kurang inspirasi. Pulmo tampak dalam batas normal
Echo tanggal 11/05/2011
Dimensi ruang jantung:
LA,
|
2
|
Makan minum dengan cukup
|
Selama dirumah sakit pola
makan klien 3 kali sehari, klien mengatakan menghabiskan 1/3 sampai ½ porsi dari rumah sakit. Klien merasa mual
jika makan terlalu banyak.
|
Abdomen datar, tidak ada
jejas, tidak asites
Bising usus 7x/5 menit. Pada
perkusi terdengar tympani. Tidak terdapat hepatomegali, tidak ada nyeri
tekan.
BB: 50 Kg, TB: 152 cm, LILA : 23 cm
Infus:
- NaCl : 440 cc
- Dobutamin 200/50 : 41 cc
- RI 50/50 : 22 cc
- Heparin 25.000/50 : 224 cc
Makan/Minum
- Makan
: 400 cc
- Minum
: 1000 cc+
Total Intake :2137 cc
Urine : 950 cc
IWL : 15 x 50=750
BAB: 2x@ 100: 200 cc +
Total Out Put: 1900 cc
Balance cairan : Pstf
(+)237 cc
|
Program diit: Diit DJ DM
1800 kalory: protein 20% (90 gr) lemak 20% (40 gr), karbohidrat 60% (270 gr).
Bentuk: Saring. Pola: 3 x
makan lengkap, 2 x selingan, 1 x susu pagi
Ekstra: susu malam 200
kal/150 cc (DM)
Pantangan: Telur, santan,
gorengan dan makanan pedas.
|
3
|
Eliminasi
|
Sebelum hospitalisasi:
dalam 1 hari BAK +
7-8 kali
Kebiasaan BAB 1 hari sekali.
Konsistensi lunak, bau khas
|
Saat hospitalisasi:
klien terpasang folly catheter.
Urin selama 24 jam: 2000 cc
Selama 3 hari di rumah
sakit BAB lembek kadang-kadang cair, warna kuning, bau khas. Rata-tara BAB perhari 2-4
kali. Klien mengenakan pampers.
|
|
4
|
Bergerak dan olah raga
untuk menjaga postur tubuh
|
Kegiatan sehari-hari
adalah pekerjaan rumah tangga, tidak mengalami kesulitan bergerak, dan tidak
menggunakan alat Bantu untuk beraktivitas
|
Pada saat pengkajian klien
hanya berbaring di tempat tidur.
Pasien mengeluh nyeri pada
daerah luka operasi (di dada dan di kedua kaki), skala nyeri 6, berkurang
dengan istirahat, bertambah dengan di sentuh/digerakkan, nyeri senut-senut
dan hilang timbul
|
terpasang drain di
substernal dan intra pleura kiri.
|
5
|
Tidur dan istirahat
|
Klien mengatakan kebiasaan
tidur sebelum di rumah sakit: siang 1 jam, malam 7 jam. Klien mengatakan
tidak pernah terbangun pada malam hari karena merasa sesak maupun nyeri.
Kebiasaan sebelum tidur adalah dengan menonton TV
Klien biasa tidur siang 3-4
jam tidur malam 6-7 jam,, klien mengatakan sesekali terbangun karena lemas
dan nyeri dada. Kemudian minum air putih dan meminta obat pada perawat untuk
mengatasi. Kebiasaan sebelum tidur
adalah bernyanyi dalam hati
|
||
6
|
Memilih pakaian yang
cocok
|
Klien berpakaian dibantu
oleh perawat
|
||
7
|
Menjaga suhu tubuh tetap
normal
|
Akral dingin
|
||
8
|
Menjaga tubuh bersih dan
rapi
|
Mandi: dibantu perawat , 2
kali sehari.
|
||
9
|
Menghindari bahaya dan
hal yang dapat menyakiti orang lain
|
|||
10
|
Berkomunikasi dengan orang
lain dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan, ketakutan, dan opini
|
|||
11
|
Beribadah sesuai dengan
kepercayaannya
|
Klien mengatakan beragama
nasrani, kegiatan peribadatan yang sering di ikuti adalah sembahyang setiap
hari minggu berdasa di Gereja. Klien mengatakan setiap harinya tak lupa untuk
berdoa, klien mengatakan sakit merupakan ujian dari Tuhan dan akan terus
meminta kesembuhan dari Tuhan.
|
||
12
|
Bekerja dengan baik
sehingga dapat melakukan pencapaian tertentu
|
|||
13
|
Bermain dan
berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
|
Klien mengatakan
rekreasinya adalah dengan keluarga, bercanda dan nonton TV bersama.
|
||
14
|
Belajar menemukan atau
memuaskan rasa ingin tahu dan menggunakan fasilitas kesehatan.
|
NURSING
DIAGNOSIS
SIGN/SYMPTOM
|
ETIOLOGI
|
PROBLEM
|
Terdapat luka operasi di mid
sterna ± 15 cm, tidak ada penggunaan otot bantu nafas, ekspansi dada kurang
maksimal.
Respirasi dibantu dengan ASV
100%, FiO2: 100%, CVP: 12 mmHg, PA: 24/4mmHg
terdapat secret pada ETT.
|
Ketidakmampuan
mengeluarkan sekret
|
Bersihan jalan nafas
tidak efektif
|
Klien
tampak lemah, pucat.
Konjungtiva
anemis
Akral
dingin
CVP
: 12 mmHg
TD:
100/64 mmHg, MAP: 82 mmHg
HR:
110 x/menit
T: 34,7 oC
|
Penurunan kontraktilitas
jantung
|
Penurunan cardiac output
|
Pasien mengeluh nyeri pada daerah luka operasi
(di dada dan di kedua kaki), skala nyeri 6, berkurang dengan istirahat,
bertambah dengan di sentuh/digerakkan, nyeri senut-senut dan hilang timbul
|
Gangguan intergritas
jaringan : Luka post operasi
|
Nyeri
|
TD: 100/64 mmHg, MAP: 82 mmHg
HR: 110 x/menit
T: 34,7 oC
EKG; Q patologis di lead II,III, AVF; Axis: 100o
(normo axis)
Kesan: Old infark inferior, Iskemik ekstensif
anterior
Klien bed rest, Mandi: dibantu perawat , 2 kali
sehari, Klien berpakaian dibantu oleh perawat, klien mengatakan lemah
|
Suplai oksigen dan kebutuhan tidak seimbang
|
Intoleransi aktivitas
|
Selama dirumah sakit pola makan klien
3 kali sehari, klien mengatakan menghabiskan 1/3 sampai ½ porsi dari rumah sakit. Klien merasa mual
jika makan terlalu banyak. Bising usus 7x/5
menit. Pada perkusi terdengar tympani. Tidak terdapat hepatomegali, tidak ada
nyeri tekan.
BB: 50 Kg, TB: 152 cm, LILA : 23 cm
|
Risiko gangguan nutrisi:
kurang dari kebutuhan tubuh
|
NURSING
CARE PLAN
NURSING DIAGNOSIS
|
OUTCOME
|
INTERVENTION
|
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan
dengan ketidakmampuan mengeluarkan secret
|
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama
1x24 jam, jalan nafas pasien bersih dengan kriteria hasil:
-
Laju pernafasan (041004) tidak ada
deviasi
-
Ritme pernafasan (041005) tidak ada
deviasi
-
Kedalaman inspirasi (041011) tidak ada
deviasi
-
Kemampuan membersihkan secret (041012)
tidak ada deviasi
-
Akumulasi sputum (041020) tidak ada.
|
NIC: airway suctioning
·
Tentukan kebutuhan suction oral atau
trakea
·
Auskultasi suara nafas sebelum dan
setelah suction
·
Informasikan kllien dan keluarga
tentang tindakan suction
·
Aspirasi nasofaring dengan syringe
atau suction
·
Berikan sedative bila perlu
·
Gunakan perlindungan diri seperti
sarung tangan, googles, masker jika diperlukan
·
Masukkan nasal airway untuk suction
nasotrakeal
·
Hiperoksigenasi dengan 100% dengan
menggunakan ventilator
·
Hiperinflasi antara 1 – 1,5 tidal
volume dengan menggunakan ventilator mekanik jika perlu
·
Gunakan peralatan steril sekali pakai
pada setiap tindakan suction trachea
·
Pilihn ukuran kateter suction
sertengah kali ukuran diameter tracheostomy tube
·
Biarkan pasien terhubung dengan
ventilator selama prosedur suction
·
Monitor status
oksigen pasien, hemodinamik dan irama jantung sebelum, selama dan setelah
suction
·
Suction orofaring setelah suction
tracheal
·
Bersihkan area sekitar tracheal stoma
setelah prosedur suction
·
Stop tracheal suction dan berikan
oksigen jika pasien bradikardi
·
Catat jenis dan jumlah secret
·
Kirim secret
untuk pemeriksaan kultur jika perlu
·
Ajarkan pasien
dan keluarga cara membersihkan jalan nafas jika perlu.
|
Penurunan kardiak output berhubungan dengan
penurunan kontraktilitas jantung
|
Setelah diberikan tindak-an keperawatan selama
1x24 jam, penurunan curah jantung tidak terjadi dengan kriteria hasil:
Pompa jantung
efektif dengan indicator:
- TD sistolik dan diastolictidak ada deviasi dari rentang normal
- Urine output adekuat 0,5-1 cc/ kgBB/ jam
- Intake dan output dalam 24 jamsedikit deviasi dari rentang normal
-Ejection
fraction moderate deviasi
-Kelelahan
tidak ada
-Cyanosis tidak ada
|
NIC : Cardiac care
·
Evaluasi adanya nyeri dada
·
Cek pulsasi perifer, edema, capillary
refill, suhu ekstremitas
·
Dokumentasikan adanya cardiac
dysrhythmia.
·
Catat tanda dan gejala penurunan
cardiac output
·
Monitor TTV secara teratur
·
Monitor cardiovascular status
·
Monitor status respirasi
·
Monitor abdomen akan adanya penurunan
perfusi
·
Monitor balance cairan
·
Monitor nilai lab
·
Identifikasi adanya gangguan tekanan
darah
·
Identifikasi adanya gangguan
psikologis akibat kondisi fisik
·
Anjurkan pasien
dan keluarga tentang pembatasan aktivitas
·
Atur waktu
latihan dfan istirahat untuk mencegah fatig
·
Monitor pasien akan aktivitas
intoleran
·
Monitor adanya dyspnea, tachypnea dan
orthopnea
·
Tingkatkan penurunan stress
·
Bangun hubungan
dukungan antara pasien dan keluarga
·
Informasikan
pasien untuk melaporkan segera jika ada nyeri dada
·
Pemberian terapi
sesuai kebijakan unit (antiaritmia, cardiovertion, atau defibrilasi)
·
Monitor respon
pasien akan pemberian antiaritmia
|
Nyeri Akut berhubungan
dengan gangguan integritas jaringan ; luka operasi
|
Setelah
dilakukan tin-dakan keperawatan 1x24 jam nyeri pasien berkurang dengan krite-ria
hasil:
1. Tingkat nyeri ringan, dengan indicator:
-klien melaporkan nyeri ringan
-ekpresi wajah nyeri tidak ada
-nadi perifertidak ada deviasi
-RR tidak ada deviasi
-BP tidak ada deviasi
2.Kontrol
nyeri klien mendomontrasikan secara konsisten
3.Efek
nyeri yang mengganggu ringan
|
NIC: Paint management
·
Lakukan pengkajian komprehensif pada
nyeri termasuk lokasi, karakteristik, durasi/onset, kualitas, frekuensi, dan
factor pencetus
·
Observasi non verbal pasien akan
ketidaknyamanan
·
Beri pasien perawatan mengurangi nyeri
·
Gunakan
strategi komunikasi terapeutik untuk mengkaji pengalaman nyeri pasien
·
Kaji pengetahuan dan kepercayaan
pasien terhadap nyeri
·
Berikan informasi tentang nyeri,
penyebab, dan antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur
·
Control factor-faktor lingkungan yang
dapat menyebabkan pasien tidak nyaman
·
Kurangi factor-faktor pencetus nyeri
pada pasien
·
Ajarkan manajemen nyeri pada pasien
·
Dukung pasien untuk mengontrol
nyerinya sendiri
·
Berikan pendkes tentang metode
farmakologi untuk mengurangi nyeri
·
Pilih cara untuk mengurangi nyeri;
farmakologi, non farmakologi.
|
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Suplai
oksigen dan kebutuhan tidak seimbang
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
1x24 jam, pasien menunjukkan partisipasi aktif pada aktivitas yang diinginkan
(pemenuhan kebutuhan perawatan diri/ADL) dengan kriteria hasil:
Toleran terhadap
aktifi-tas dengan indicator:
-oksigen saturasi dengan aktifitas tidak membahayakan
-ND saat aktifitas tidak
membahayakan
-RR saat aktifitas tidak membahayakan
-Mudah melakukan ADL sedikit compromised
-hasil ECG tidak
membahayakan
|
NIC: Cardiac care :
rehabilitasi
·
Monitor aktivitas toleransi pasien
·
Berikan jadual ambuilasi jika dapat
ditoleransi
·
Dukung harapan
yang realistis pada pasien dan keluarga
·
Berikan
pendkes tentang modifikasi risiko jantung (merokok, diet, latihan)
·
Berikan
pendkes tentang perawatan jika nyeri dada (terapi nitrogliserin sublingual)
·
Berikan pendkes tentang latihan :
pemanasan, latihan dan pendinginan.
·
Berikan pendkes tentang pembatasan
mengangkat/mendorong sesuatu
·
Berikan pendkes tentang perhatian
khusus terhadap aktivitas
·
Berikan pendkes
tentang perawatan luka (insisi sterna)
·
Berikan informasi tentang perawatan
lanjutan
·
Berikan pendkes tentang pelayanan
darurat yang dapat dicapai dengan segera
·
Koordinasikan pasien dengan ahli diet,
pelayanan social, dan terapi fisik
|
Risiko gangguan nutrisi :
kurang dari kebutuhan tubuh
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi dengan kriteria
hasil:
-
Intake nutrient tidak ada deviasi
-
Intake makanan tidak ada deviasi
-
Intake cairan tidak ada deviasi
-
Energy tidak ada deviasi
-
Rasio berat badan
dan tinggi badan tidak ada deviasi
-
Hematokrit tidak ada deviasi
|
NIC; Nutrition management
·
Kaji adanya
alergi makanan pada pasien’
·
Kaji makanan yang disukai pasien
·
Lakukan
kolaborasi dengan ahli gizi untuk jumlah kalori, jenis makanan sesuai
kebutuhan pasien
·
Dukung intake kalori sesuai dengan
kebutuhan tubuh pasien
·
Dukung
peningkatan intake protein, iron, dan vitamin C, jika mungkin
·
Tawarkan makanan
ringan (buah, jus buah)
·
Berikan makanan yang lunak
·
Berikan diet tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
·
Berikan pendkes tenatng diet sebagai
·
Monitor jumlah
kalori dan jenis makanan
·
Timbang berat
badan pasien secara berkala
·
Kaji kemampuan
pasien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
|
0 comments:
Post a Comment